Pesta
politik calon pemimpin daerah hari-hari ini telah membahana. Slogan demi slogan
telah banyak di udarakan. Rencana-rencana, misi dan visi, janji-janji, telah di
kumandangkan. Mulai dari harga barang-barang di turunkan, fasilitas pendidikan
di benahi, infrastruktur di galakkan, proyek-proyek masa depan di canangkan,
hingga sogokan-sogokan kecil berupa uang, mie instan, sandang, papan, dan
berbagai tetek bengek lainnya.
Bicara
soal pemimpin, apalagi pemimpin yang bagus dan merakyat bagi kita seperti
membicarakan sebuah negeri dongeng yang entah berantah dimana keberadaannya.
Kita sudah terbiasa apalagi penulis juga telah bosan mendengar sumpah janji
setia para pemimpin yang ingin menyejahterahkan rakyat, namun hasilnya hanya
bisa dihitung dengan jari.
Menurut
fersi penulis, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bangun dari rakyat.
Pemimpin tersebut tidak banyak memikirkan apa yang harus di rencanakan untuk
membangun rakyat madani, akan tetapi pemimpin tersebut langsung turun tangan
mengatasi masalah-masalah yang sedang ada di masyarakat. Pemimpin tersebut
secara reflek tidak banyak proses birokrasi, monetasi, dan siklus rapat merapat
untuk menghasilkan sebuah keputusan. Apa gunanya seorang pemimpin diberi hak
preogratif jika harus melalui proses rapat-merapat yang hasilnya nanti rakyat
tetap melarat?
Fakta
mengenai pemimpin yang bangun dari rakyat ini tentu hanya sebagian kecil atau
bahkan nihil. Namun jika rakyat bersama-bersama membangun integritas untuk
memunculkan pemimpin yang bangun dari rakyat penulis kira hasilnya akan baik.
Kita sudah mengetahui baru-baru ini ada pemimpin yang benar-benar merakyat
seperti yang di maksud oleh penulis.
Pemimpin
yang merakyat tentu tidak bisa bekerja sendirian, dibutuhkan dukungan penuh
dari rakyat untuk benar-benar membangun masyarakat madani. Masyarakat madani
hanya akan tercipta apabila semua elemen-elemen sebuah bangsa bersatu padu
mewujudkannya. Penulis kira semua orang pasti telah bosan mendengar dan
merasakan program-program elite pemerintah. Tapi nyatanya rakyat mendulang
kemelaratan, merasakan kepedihan dan meratapi nasib bangsa yang tidak kunjung
stabil ini.
Kesempatan
kali ini penulis ingin berbagi harapan, masa depan, keinginan dengan para
pembaca untuk mewujudkan bangsa kita ini menjadi bangsa yang sehat akal, stabil
kondisi, maju berkarakter, dan nantinya kita akan menikmati keadaan dimana
bahagia dan canda tawa dapat kita rasakan di sekeliling kita. Majulah
indonesiaku, majulah rakyatku.
Tulisan
diatas hanya sebagai sharing untuk temen-temen semoga tulisan ini menjadi
tonggak pemikiran bangsa kita untuk menjadi bangsa yang maju dan berkarakter.
Hidup rakyat!